Putri Selam Indonesia 2017, Madhina Nur Muthia - SERASI

Minggu, 11 Maret 2018

Putri Selam Indonesia 2017, Madhina Nur Muthia

Foto/Dokumentasi Pribadi

JakartaSerasiMadhina Nur Muthia, gadis lulusan Fakultas Hukum Universitas Pajajaran, Bandung yang kini aktif menjalankan profesinya sebagai Putri Selam. Ditemui saat mengisi seminar kelautan sebagai pembicara di acara Deep and Extreme 2018, ia ingin agar lautan Indonesia lebih dijaga dan diperhatikan. Acara tersebut dilaksanakan di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta selatan pada Sabtu, 10 Maret 2018.
Foto/Serasi
Sejak dulu Madhina sangat menyukai wisata dan aktivitas laut seperti diving, snorkling, hiking dan aktivitas luar ruangan lainnya. Hingga tiba saat ia mengikuti pendaftaran sebagai putri selam karena tertarik untuk mendalami diving dan conversation. Saat ini ia sedang melakukan konservasi mengenai sampah laut di beberapa daerah yang masih menjadi permasalahan kelautan Indonesia.

“Keuntungan pribadi yang saya dapatkan setelah terpilih menjadi putri selam yaitu saya bisa bertemu orang-orang hebat, di mana di zaman sekarang masih ada yang mau melakukan konservasi lautan, itu suatu yang tidak ternilai harganya dan merupakan hal luar biasa yang saya dapatkan," ujar Madhina. 

Kegiatan rutin Madhina sebagai putri selam adalah saat menyelam selalu membawa wadah untuk mengambil sampah-sampah di lautan. Madhina mengatakan, ada beberapa sampah yang tidak bisa diambil, contohnya seperti sampah yang sudah menyatu dengan karang sehingga menyatu menjadi rumah ikan dan tidak bisa disentuh sembarangan. Selain itu ia juga menyosialisasikan kepada masyarakat sekitar untuk mendaur ulang sampah plastik yang berasal dari lautan, khususnya kepada keluarga nelayan yang hidup di sekitar pantai.

Tantangan menjadi putri selam tidak terlalu dirasakan karena Madhina mengerjakan tugasnya sebagai putri selam dengan tulus sesuai dengan visi misinya. Bahkan menurutnya tantangan terbesar adalah saat ajang pemilihan Putri Selam 2017, karena pada saat itu ia merasa semua finalis yang ikut adalah mereka yang sudah lebih ahli di bidang diving dan conversation daripada dirinya.

"Tetapi dari situ saya tahu, untuk menjadi putri selam tidah harus cantik, menarik, seperti ajang pemilihan putri-putri lainnya, yang pasti finalis harus mencintai laut dan mau melakukan konservasi di lautan. Kita juga tidak perlu jago diving dan mempunyai lisensi sebagai divers, karena yang dicari bukanlah seorang divers tetapi seseorang yang mau menjadi penyelam yang melakukan konservasi dan peduli lingkungan," ungkap Madhina 

Foto/Dokumentasi pribadi


"Saya sudah pernah menyelam ke Labuan Bajo, Flores, Raja ampat, NTB, dan beberapa wilayah di Indonesia lainnya. Kalau di luar saya baru menyelam ke Sipadan, Malaysia. Tapi perlu diingat, bukan hanya jalan-jalan ya, tetapi melakukan konservasi. Berdasarkan pengalaman saya, daerah yang masih banyak populasi sampah lautnya adalah daerah Jawa, karena seperti yang kita tau, pusat perindustrian juga lebih banyak didirikan di Jawa,” jelasnya.

Apresiasi pemerintah terhadap Putri Selam sangat luar biasa apalagi bantuan yang diberikan oleh Kementrian Pariwisata, Kementrian Perikanan, dan Kelautan serta Pemda Daerah setempat. Karena tidak mungkin aktivitas Putri Selam dapat terlaksana tanpa bantuan dari pemerintah. Maka dari itu jika ada permasalahan kelautan kita jangan langsung menyalahkan pemerintah tapi bisa dimulai dengan tindakan kita dalam mencegah dan mengatasi masalah tersebut dengan ikut serta menjaga lautan Indonesia.

Peliput : Anggita Hutami Ratnaningsih
Penulis : Naura Qotrunnada M.
Fotografer : M. Lukman Pabriyanto
Penyunting : Nurnafisah

Tidak ada komentar:

Cool Yellow Pointer Glitter

@way2themes

New Year Coloful Party Ballons