Keseruan Festival Ogoh-Ogoh di Ancol - SERASI

Minggu, 18 Maret 2018

Keseruan Festival Ogoh-Ogoh di Ancol



JakartaSerasiSahabat Serasi, Ogoh-Ogoh adalah salah satu rangkaian acara yang diselenggarakan di Ancol beberapa waktu lalu. Melalui rekan kami Fahjie Praetyo dari Serasi akan berbagi keseruan apa saja yang ada di Festival Ogoh-Ogoh kemarin. Yuk lihat keseruannya melalui foto-foto berikut.

Pawai tari daerah yang mengawali Festival Ogoh-Ogoh tersebut.


Keseruan penari saat mengarak ogoh-ogoh si pinggir pantai Ancol.

Perkenalkan, ini adalah sosok Rahwana yang ikut memeriahkan tari kecak di Festival Ogoh-Ogoh.


Penonton ramai melihat tari kecak dari Bali.


Berikut salah satu tarian tradisional yang ikut memeriahkan festival.


Inilah penampakan ogoh-ogoh lebih dekat.



Tari Rejang dari Bali hadir pula di Festival Ogoh-Ogoh.


Sesi foto bersama antarpenari tradisional.


Penggagas Tari Kecak dan salah satu yang menjadi tokoh Shinta dalam tari kecak tersebut.

“Ogoh-ogoh” penamaan ogoh-ogoh diambil dari sebutan ogah-ogah dari bahasa bali, artinya sesuatau yang di goyang-goyangkan,”ogah-ogah, ogoh-ogoh, kala-kali lumamapah/ogah-ogah, ogoh-ogoh, ngiterin dese” salah satu lirik lagu wajib di hari pengerupukan satu hari sebelum perayaan nyepi.

Ogoh-ogoh sebetulnya tidak memiliki hubungan langsung dengan upacara Hari Raya Nyepi. Sejak tahun 80-an, umat hindu mengusung ogoh-ogoh yang dijadikan satu dengan acara mengelilingi desa bertujuan agar buta kala yang merupakan manifestasi unsur-unsur negatif yang ada di sekitar desa agar ikut bersama ogoh-ogoh yang nantinya ogoh-ogoh akan dilebur atau dibakar.

Tradisi mengembalikan Bhuta Kala ke asalnya di hari pengrupukan, disimbolkan dengan ogoh-ogoh, mirip tradisi lama yaitu Tradisi Barong Landung, Tradisi Ndong Nding dan Ngaben Ngwangun yang menggunakan ogoh-ogoh Sang Kalika, disebutkan bisa dirujuk untuk menelusuri asal-usul atau awal mula ogoh-ogoh.

Ogoh-ogoh adalah seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Khala. Rupa mereka direka sedemikian rupa dengan variasi bentuk menyeramkan. Ada yang berwujud raksasa, perjelmaan dewa-dewi dalam murti-nya, mengambil tokoh dari cerita pewayangan atau memakai figur-figur yang sedang populer. Ogoh-ogoh merupakan cerminan sifat-sifat negatif pada diri manusia.

Dampak positif dari perayaan ini seperti menjadi hiburan ter sendiri bagi umat hindu dan non hindu, menarik banyak wisatawan dari dalam dan luar negeri, karena ogoh-ogoh adalah sebuah patung yang sangat besar maka di butuhkan banyak orang untuk mengaraknya dari sanalah rasa persatuan dan kesataun diantara umat hindu, dalam pebuatan ogoh-ogoh yang mengandung unsur seni dapat menghidupkan kreatifitas pada pemuda bali.
Sumber : http://kb.alitmd.com/

Nah, bagaimana Sahabat Serasi, seru kan Festival Ogoh-Ogohnya. Bagi yang penasaran untuk nonton langsung, silakan menunggu setahun lagi ya untuk ikut acaranya. Salam Maraton.

Fotografi : Fahjie Prasetyo

Tidak ada komentar:

Cool Yellow Pointer Glitter

@way2themes

New Year Coloful Party Ballons