Ogoh-ogoh yang dihadirkan berjumlah enam buah, sedangkan tim pengusungnya yang merupakan penari dan pengiring musik baleganjur ikut menyemarakan ogoh-ogoh agar terlihat lebih ramai.
Sekitar pukul 14.00 WIB, pawai ogoh-ogoh pun mulai diarak menuju panggung utama. Iringan ogoh-ogoh akan melintas mulai dari kawasan Bende Ancol sampai Plasa Pantai Lagoon, dilanjutkan dengan penampilan kesenian tari.
"Dipentaskannya Ogoh-ogoh ini bukan ritual tetapi rangkaian Nyepi, rangkaian nyepi ada ngerukut dan Ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh adalah simbol Butha Kala jadi buta yang menyeramkan sering mengganggu kehidupan manusia, mungkin dalam ini banjir dan gunung meletus dalam bentuk mimik wajah marah," tutur Ketut Budi Asa (18/3), selaku penggagas tari kecak.
Ni Kadek Gita Saraswati (15) sedang menari Kecak di Festival Ogoh-Ogoh Ancol. |
Tari kecak sebagai penutup penampilan acara Ancol Festival Ogoh-ogoh di tarikan oleh remaja bernama Ni Kadek Gita Saraswati (15) yang sering di sapa Gita. "Menari bali sudah sebagai tradisi dan adat istiadat, sebenarnya sebagai orang Bali tidak diwajibkan untuk menari, namun di pura sudah jadi bagian kegiatan kebudayaan dan kesadaran masyarakat Bali dalam melestarikan budaya lah yang membuat kami masyarakat Bali yang sampai saat ini membuktikan bahwa budaya Indonesia salah satunya Bali, akan terus menjunjung tinggi dan dikenal oleh masyarakat Indonesia dan luar negeri," kata Gita.
Cek Video Ogoh-ogoh di sini. dan foto keseruan festival ogoh-ogoh di sini.
Peliput, Penulis, dan Fotografi : Fahjie Prasetyo
Penyunting : Nurnafisah
Penyunting : Nurnafisah
Tidak ada komentar: