Gunung Pancar adalah salah satu wisata alam Bogor yang dikenal dengan menjulangnya pohon-pohon pinus seluas 407,5 hektare, di kawasan Desa Karang Tengah, Babakan Madang, Bogor. Melihat kondisi jalan yang masih kurang baik, disarankan untuk membawa kendaraan pribadi untuk menuju lokasi.
Salah satu tempat foto yang mengusung tema ketinggian, di Gunung Pancar. |
Bagi yang belum pernah ke Gunung Pancar, wisatawan bisa melalui tol Jagorawi dan keluar di pintu tol Sentul. Dari sana lurus hingga bertemu Jalan MH. Thamrin, Sentul City. Kemudian carilah petunjuk lokasi menuju The Jungle Land, karena letaknya tidak begitu jauh dari sana. Lalu, wisatawan akan menemukan jalan kecil di sebelah kanan dan ikuti petunjuk yang tertera di sepanjang jalan.
Penampakan pintu gerbang Gunung Pancar. |
Setelah sampai di pintu utama, wisatawan harus membayar Rp5.000 pada hari kerja dan Rp7.500 pada hari libur nasional setiap orangnya. Sementara jika membawa kendaraan pribadi—motor, mobil atau bus—tentunya dikenakan biaya yang berbeda.
Bukan hanya pohon pinus, ternyata Gunung Pancar menyajikan beragam fasilitas seperti berbagai tempat unik untuk swafoto, arena perkemahan, foto pernikahan, foto tahunan sekolah, hingga pemandian air panas.
Sayangnya, untuk menikmati fasilitas yang ada wisatawan harus membayar di luar harga tiket masuk. Seperti berfoto di beberapa tempat unik misalnya, wisatawan wajib membayar Rp10.000-Rp25.000 untuk menyewa tempat. Jadi, tidak sembarang orang bisa berfoto di tempat yang sudah disediakan.
Salah satu tempat untuk foto di Gunung Pancar. |
“Air panas juga begitu, pokoknya setiap mau menggunakan fasilitas yang ada di sini dikenakan biaya masing-masing,” kata Rosidin, salah satu petugas Gunung Pancar. “Lebih baik harga tiket masuknya dimahalin saja, Rp20.000-Rp25.000 misalnya, tetapi fasilitasnya tidak perlu bayar lagi,” kata seorang pengunjung asal Jakarta yang tidak ingin disebutkan namanya itu.
Selain itu, ditemukan sampah yang berserakan di kawasan Gunung Pancar, sungai yang tidak diperhatikan, dan banyaknya akses jalan kecil menuju hutan-hutan pinus yang tidak jelas jalur keamanannya.
Konon, dua tahun belakangan ini memang Gunung Pancar sudah dikelola secara penuh oleh Dinas Kehutanan, sedangkan yang mengadakan fasilitas di dalamnya adalah adalah masyarakat Desa Karang Tengah. Jadi, mereka menyewa tempat tersebut kemudian disewakan kembali untuk menjadi tempat unik untuk swafoto.
Peliput dan Penulis: Nurnafisah
Fotografi dan Penyunting : Nurnafisah
Tidak ada komentar: